Nalarnews.com_Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan
Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11 Kabupaten Purbalingga resmi diselenggarakan
pada Rabu (4/12/2024) di Sasana Krida Perwira, Kompleks GOR Goentoer Darjono
Purbalingga. Acara ini menjadi penutup dari program pendidikan yang telah
dijalani oleh 193 calon guru penggerak selama enam bulan terakhir, sejak
dimulai pada 13 Juni 2024.
Dyah Kurniasari, PIC Penanggung Jawab PGP Purbalingga dari
BBGP Jawa Tengah, menjelaskan bahwa Lokakarya 7 merupakan ajang presentasi
hasil pembelajaran dan aksi nyata yang telah dilakukan para peserta selama
pelatihan.
“Lokakarya 7 adalah lokakarya terakhir dari program ini,
dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 3 Desember 2024 di SMK 1 Muhammadiyah
Purbalingga dan puncaknya pada 4 Desember 2024 di Sasana Krida Perwira,” ujar
Dyah.
Perwakilan BBGP Jawa Tengah, Indaryanto, S.Kom, menyatakan
bahwa Lokakarya 7 juga menjadi bagian dari penilaian akhir calon guru penggerak
(CGP).
“Guru penggerak diharapkan dapat terus berinovasi dan menggerakkan
komunitas pendidikan, baik di sekolah maupun di lingkup yang lebih luas. Apa
yang didapatkan selama pelatihan harus bermanfaat, membuka ruang kolaborasi,
dan meningkatkan kepemimpinan murid,” jelas Indaryanto.
Dalam sambutannya, Tri Gunawan Setyadi, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga yang mewakili Bupati
Purbalingga, menekankan pentingnya pendidikan karakter.
“Apa yang dicapai dalam PGP ini jangan hanya untuk diri
sendiri. Rubah mindset sehingga dapat menularkan semangat dan inspirasi kepada
guru serta sekolah lain agar pendidikan di Purbalingga semakin maju,”
ungkapnya.
Lokakarya 7 turut menampilkan kegiatan berbagi praktik baik
terkait prakarsa perubahan yang ada di sekolahnya yang diisi oleh CGP dari
berbagai sekolah. Di antara CGP yang menampilkan aksi nyata terbaik adalah
Sriani, S.Pd.SD. (SD Negeri 3 Bedagas), Eli Antani, S.Pd. (SMP Negeri 4 Satu
Atap Karangjambu), dan Neno Wachyanto (SMA Negeri 1 Bukateja). Mereka berbagi
praktik terbaik yang telah mereka implementasikan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Purbalingga dengan pemotongan pita, dilanjutkan peninjauan
stand pameran oleh tamu undangan.
Program PGP yang diinisiasi oleh BBGP Jawa Tengah bertujuan
untuk mencetak guru sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu membawa perubahan
di sekolah masing-masing. Dengan pelatihan ini, para CGP diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pengajaran serta menciptakan program inovatif yang
berdampak langsung pada siswa.
Keberhasilan pelaksanaan Lokakarya 7 menjadi langkah
penting dalam menciptakan pemimpin pembelajaran yang inovatif dan berkarakter,
serta mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Purbalingga.