Penanganan Stunting Banjarnegara Terbaik 2 di Jawa Tengah

 

Kepala Baperlitbang Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo saat menerima penghargaan terbaik 2 penanganan stunting (Foto: Dok Kominfo Banjarnegara )


Kabupaten Banjarnegara meraih penghargaan kedua terbaik dalam penanganan stunting di Jawa Tengah setelah Kabupaten Grobogan. Penyelenggaraan upacara penghargaan ini dilakukan pada Rabu, 29 November 2023, bersamaan dengan rapat koordinasi tim percepatan penanganan kemiskinan di daerah propinsi Jawa Tengah di Sentra Terpadu Kartini Kabupaten Temanggung.

Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto SH, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam upaya menurunkan angka stunting di Banjarnegara. Menurutnya, penghargaan ini menjadi bukti bahwa angka stunting dapat ditekan melalui kerja keras dan kerjasama yang baik di seluruh lapisan pemerintahan.

"Penghargaan ini semoga menjadi motivasi bagi kita semua dalam menjalankan langkah-langkah penurunan stunting di Kabupaten Banjarnegara. Alhamdulillah, kita meraih pencapaian yang luar biasa ini," ungkap Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH pada Kamis, 30 November 2023.

Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah dan diterima oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Litbang (Baperlitbang), Yusuf Agung Prabowo SH, M.Si, yang mewakili Pj Bupati Banjarnegara.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas kinerja baik Kabupaten Banjarnegara dalam percepatan penurunan angka stunting. Selain plakat dan piagam penghargaan, Kabupaten Banjarnegara juga mendapatkan insentif fiskal senilai Rp. 6.170.657.000 untuk penanganan stunting dari pemerintah pusat. 

Terdapat pula insentif fiskal lainnya, yaitu untuk penghapusan kemiskinan ekstrem sebesar Rp 5.869.860.000 dan percepatan belanja daerah sebesar Rp 6.109.639.000. Sehingga total insentif yang diterima mencapai Rp 18.150.156.000.

Berdasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), jumlah anak stunting di Kabupaten Banjarnegara terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, persentase stunting sebesar 22,67%, turun menjadi 18,27% pada tahun 2022, dan per Oktober 2023 mencapai 17,46%, menunjukkan penurunan sebesar 4,4%.

Yusuf Agung Prabowo, Kepala Baperlitbang Banjarnegara, menyatakan bahwa hal ini mencapai target yang telah ditetapkan Provinsi Jawa Tengah, yaitu penurunan sebesar 3,5% setiap tahunnya, untuk mencapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.

 “Upaya kolaboratif dari seluruh stakeholder Banjarnegara, khususnya dalam menyasar kelompok sasaran, yaitu desa yang menjadi fokus stunting. Program inovatif seperti "Bapak Ibu Asuh Stunting" dengan memberikan makanan tambahan kepada balita stunting menjadi salah satu terobosan yang dijalankan.” Tambahnya



Lebih baru Lebih lama