Sanggar Budidoyo bersama Komunitas Teater Sastra Perwira
(Katasapa) Purbalingga dan didukung Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) menggelar
Ngaji Budaya Sabtu (30/03/2024).
Kegiatan yang disajikan adalah pentas seni baca puisi,
monolog dan wayang. Pentas seni yang digelar setelah shalat tarawih di Sanggar
Budidoyo, Kembaran Kulon, Purbalingga tersebut menurut Trisnanto, koordinator
acara bertujuan selain sebagai silaturahmi juga wahana ekspresi di bidang seni.
Sajian seni diawali pembacaan puisi oleh Agustav Triono.
Pegiat seni Katasapa Purbalingga itu membaca secara ekspresif puisi berjudul
Doa Malam Sunyi, karyanya sendiri. Selanjutnya bergulir penampilan seni
lainnya. Windu Setyaningsih, penyair Purbalingga dengan penuh penghayatan
membaca puisi bertema religius.
Tak mau kalah dengan seniornya, Syafiq Corak yang juga
pegiat Katasapa membaca puisi secara dramatik. Selanjutnya Trisnanto Budidoyo,
pengelola Sanggar Budidoyo bermonolog yang bercerita tentang ketuhanan.
Sebagai tampilan pamungkas adalah pentas Wayang Kleyang
dari Ki Tejo Asmoro. Ki Tejo membawakan cerita Banjaran Karna. Ada yang menarik
dari pentas wayang tersebut yaitu wayang yang digunakan dari daun.
Penampilan Ki Tejo menarik dan mendapat perhatian lebih
dari penonton. Menurut Ki Tejo dalam penampilannya tersebut sengaja
mengeksplorasi daun sebagai wayangnya. "Meski saya memainkan secara
eksperimental tapi dari ceritanya sesuai alur pakem," imbuhnya.
Wendro Tanjung, yang menggarap artistik dan ikut mengiringi
musik pentas wayang kleyang berharap pentas seni semakin sering di adakan di
Sanggar tersebut. "Selain sebagai ajang ekspresi juga sarana bertegur sapa
antarseniman, " katanya. Acara ditutup dengan diskusi santai seni budaya. (*Agustav)