Nalarnews.com_Kabupaten Purbalingga dipercaya menjadi tuan
rumah ajang bergengsi tingkat Provinsi Jawa Tengah, Lomba Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Sekolah Dasar Tahun 2025.
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, Jumat–Minggu (17–19 Oktober 2025) dengan
pusat acara di Kampus UIN Saizu Purwokerto Purbalingga.
Mengusung tema “Bersinergi Meraih Prestasi Menuju Indonesia
Emas 2045,” ajang MAPSI tahun ini menghadirkan 1.190 peserta terbaik dari 35
kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Mereka merupakan juara pertama tingkat
kabupaten/kota yang akan beradu kemampuan dalam bidang pengetahuan agama,
praktik ibadah, seni Islami, dan keterampilan teknologi.
Tercatat ada 13 cabang lomba yang dipertandingkan, antara
lain Tilawatil Qur’an, Hifzil Qur’an, Wudu dan Salat, Kaligrafi, Macapat
Islami, Cerita Islami, Rebana, hingga Keterampilan Komputer Islami. Selain
berpusat di Kampus UIN Saizu, sejumlah venue pendukung juga digunakan, seperti SMA
Negeri 1 Purbalingga dan SMP Negeri 3 Purbalingga.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi, SH, MH, menyampaikan bahwa sebanyak 15 satuan
pendidikan di wilayah Kecamatan Purbalingga ditetapkan sebagai lokasi lomba dan
penginapan peserta maupun pendamping.
“Seluruh sekolah tersebut dipersiapkan untuk mendukung
pelaksanaan lomba maupun sebagai tempat akomodasi peserta dan pendamping selama
kegiatan berlangsung. Penunjukan lokasi ini membuktikan dukungan penuh dari
jajaran pendidikan di Kabupaten Purbalingga dalam menyukseskan Festival MAPSI
SD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025,” ujar Tri Gunawan.
Sekolah yang ditunjuk antara lain SDN 2 Karangsentul, SDN 1
dan 2 Purbalingga Lor, SDN 1 dan 3 Purbalingga Wetan, SDN 1 Purbalingga Kidul,
SDN 1 dan 2 Bancar, SMPN 1 hingga 5 Purbalingga, SMAN 1 Purbalingga, dan SMA
Muhammadiyah Purbalingga.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag)
Kabupaten Purbalingga, Zahid Khasani, menyebut penyelenggaraan MAPSI kali ini
merupakan kehormatan besar bagi daerahnya.
“Ini kegiatan Kelompok Kerja Guru PAI tingkat provinsi yang
penyelenggaraannya bergilir. Tahun ini giliran lomba MAPSI tingkat SD
diselenggarakan di Kabupaten Purbalingga, dan persiapan sudah matang,”
ungkapnya.
Zahid menegaskan seluruh aspek pelaksanaan telah disiapkan
secara cermat mulai dari lokasi lomba, akomodasi, transportasi, hingga konsumsi
agar peserta dan tamu merasa nyaman. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada
Pemerintah Kabupaten Purbalingga atas dukungan penuh yang diberikan.
“Biaya penyelenggaraan sebagai tuan rumah ditopang APBD
Kabupaten. Terima kasih atas dukungan Pemda Purbalingga,” katanya.
Selain menjadi ajang prestasi pendidikan, kegiatan MAPSI
juga diharapkan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Ribuan
peserta dan pendamping diperkirakan akan memadati kota Purbalingga,
menggerakkan sektor UMKM, kuliner, penginapan, dan pariwisata lokal.
“Selama tiga hari pelaksanaan, ribuan orang ada di
Purbalingga. Perputaran ekonomi meningkat, penginapan penuh, pedagang
terserap—ini dampak positif bagi daerah,” tambah Zahid.
Ia berharap pelaksanaan MAPSI di Purbalingga meninggalkan
kesan positif bagi seluruh peserta sekaligus memperkuat pembinaan pendidikan
agama Islam di Jawa Tengah.
“Semoga MAPSI menjadi wadah pembinaan karakter dan spiritualitas generasi muda
menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.