Banjarnegara, Dieng Culture Festival (DCF) 2024 memasuki
hari kedua pada Sabtu (24/8/2024). Festival ini berlangsung selama tiga hari,
mulai Jumat hingga Minggu (23-25 Agustus 2024). Ribuan pengunjung datang untuk
merasakan tradisi dan pesona alam Dieng.
Hari pertama DCF 2024 menampilkan Sendratari Ruwat Rambut
Gimbal. Pertunjukan ini dibawakan oleh Sanggar Tari Tiara Banjarnegara.
Kisahnya tentang Ki Demang Rewok, punggawa dari Mataram yang bertapa di Dieng.
Penonton terpukau oleh legenda asal-usul anak berambut gimbal.
Setelah sendratari, film tentang keluarga dengan anak
rambut gimbal diputar. Penonton mendapatkan wawasan lebih tentang budaya lokal.
Malam hari ditutup dengan penampilan musisi Alffy Rev dan Novia N Bachdim.
Suasana Dieng pun terasa hangat dan intim.
Memasuki hari kedua, acara dimulai dengan Aksi Bersih Dieng
pukul 07.00 WIB. Pengunjung dan warga setempat bersama-sama membersihkan
kawasan Dieng. Dilanjutkan dengan Kirab Budaya dari Rumah Pemangku Adat menuju
Candi Arjuna pukul 08.00-09.30 WIB. Atraksi dan kostum tradisional mewarnai
acara ini.
Ritual Jamasan dan Pencukuran Rambut Gimbal dilakukan dalam
dua sesi di Candi Arjuna. Sesi pertama pukul 09.30-10.30 WIB untuk pengunjung
lanyard putih, dan sesi kedua pukul 10.30-11.30 WIB untuk lanyard merah.
Anak-anak berambut gimbal dicukur sebagai tanda kedewasaan mereka.
Setelah ritual jamasan, acara Ngalap Berkah berlangsung di
Candi Arjuna pukul 11.30-12.00 WIB. Dilanjutkan dengan Prosesi Pelarungan
Rambut Gimbal di Telaga Balekambang pukul 12.00-13.00 WIB. Tradisi ini diyakini
membawa berkah bagi masyarakat Dieng.
Sore hari, pengunjung menikmati Pentas Seni Tradisi di
Lapangan Candi Arjuna pukul 13.00-17.00 WIB. Berbagai kelompok seni tradisional
menampilkan tarian dan musik khas Dieng. Jazz Atas Awan sesi pertama dimulai
pukul 15.00-17.30 WIB di venue Pandawa.
Malam hari, sesi kedua Jazz Atas Awan berlangsung pukul
19.00-23.00 WIB. Suasana magis tercipta dengan musik jazz dan udara dingin khas
Dieng. Puncak acara hari kedua adalah Penerbangan Lampion pukul 22.30-22.45 WIB
di venue Pandawa. Langit Dieng dipenuhi cahaya harapan dan doa dari para
peserta.
DCF 2024 tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga
mempererat persaudaraan dan memupuk cinta terhadap tradisi lokal. Festival ini
menjadi wadah bagi generasi muda dan pengunjung dari berbagai daerah untuk
berkumpul dan merayakan kekayaan budaya Dieng.