Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dengan tegas menentang pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang secara terang-terangan menolak pendirian negara Palestina. Retno menyatakan bahwa pernyataan Netanyahu pada 18 Januari menunjukkan niat Israel untuk menghapus Palestina secara total.
Dalam pidato di debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza, Retno menyatakan penolakan keras Indonesia terhadap pernyataan tersebut. Ia menganggap pernyataan Netanyahu tidak dapat diterima dan menegaskan bahwa hal ini menunjukkan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia.
Retno juga mengajukan pertanyaan terkait ketidakberhasilan Dewan Keamanan PBB dalam menangani agresi Israel ke Palestina selama ini. Ia mencatat bahwa meskipun banyak resolusi PBB terkait konflik Israel-Palestina, tidak ada penegakan yang berarti, dan Israel terus membunuh warga Palestina tanpa hukuman.
Dalam pidato tersebut, Retno mendesak seluruh negara untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel yang terlibat dalam agresi brutal di Jalur Gaza. Ia memperingatkan bahwa setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh warga sipil Palestina yang tak bersalah.
Retno juga menyerukan agar Israel diadili atas kejahatannya di Jalur Gaza. Indonesia berencana menyampaikan pernyataan lisan di sesi International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion untuk mendukung proses gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan terkait dugaan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Sejak 7 Oktober, agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 25.490 warga Palestina, dengan 70 persen korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.