Pengukuhan pengurus Dewan Kesenian
Purbalingga sekaligus pembukaan pameran lukisan Nyuled digelar di panggung
terbuka kompleks GOR Mahesa Jenar, Purbalingga pada Sabtu (25/05/2024).
Acara ini diawali oleh pembacaan puisi oleh Ikrom Rifa’i, Agustav Triono dan Trisnanto Budidoyo dari Katasapa Purbalingga. Selain pembacaan puisi juga ada penampilan musik akustik dan wayang kleang oleh Ki Tejo Asmoro dengan lakon Cupu Manik Astagina.
Wasis Andri Wibowo, Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga yang mewakili Bupati Purbalingga membuka dan mengukuhkan pengurus Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) masa bakti 2022-2027.
“Diharapkan keberadaan
pengurus DKP bisa bersinergi bersama pemerintah daerah dalam ikut melestarikan
dan memajukan kesenian dan kebudayaan di kabupaten Purbalingga.” Ungkap Wasis.
Ketua Dewan Kesenian Purbalingga, Trisnanto Budidoyo
bersama jajaran pengurus mengatakan siap bekerja sama dengan pemerintah daerah
melaksanakan program-program yang menunjang pelestarian dan pemajuan kesenian.
“Nantinya setiap komite akan
melaksanakan program-program yang tentunya menggandeng komunitas-komunitas
seni, seperti malam ini ada pembukaan pameran lukisan diawali pentas seni
sastra, musik dan wayang.” Ungkapnya.
Harapannya antar seniman
berbagai genre bisa silaturahmi dan bertegur sapa. Perlu diketahui kepengurusan
DKP sudah terbentuk akhir tahun 2023. Kepengurusan tersebut melanjutkan
kepengurusan di bawah kepengurusan DKP antarwaktu 2020-2022 yang diketuai Bowo
Leksono.
Wendro Tanjung, panitia pelaksana pameran lukisan Nyuled
sekaligus komite seni rupa mengatakan pameran Lukis tersebut diikuti 29 pelukis
Purbalingga.
“Pameran ini berlangsung dari
tanggal 25 sampai 27 Mei 2024. Diikuti pelukis dari berbagai komunitas perupa
Purbalingga maupun individu. Selain ada pameran kita juga menggelar lomba
menggambar untuk anak usia 10-14 tahun yang diikuti 50 peserta, harapannya ada
regenerasi muncul bibit-bibit baru perupa Purbalingga,” imbuhnya.
Sedangkan tajuk pameran yaitu
Nyuled menurut Wendro yang juga pegiat komunitas seni rupa Peluk&Kiss
diartikan sebagai pemantik untuk terus ada kegiatan berkesenian di Purbalingga.
Pentas seni yang dihadiri puluhan seniman dan pegiat seni
dari lintas komunitas juga mendapat apresiasi dari penonton. Ela Evita salah
satu pegiat seni tari mengatakan sangat tertarik dengan acara tersebut.
“Selain menikmati pameran
lukisan kita juga dihibur oleh penampilan seni baca puisi, musik akustik dan
wayang. Saya sangat tertarik dengan tampilan wayang Kleang garapan Ki Tejo
Asmoro, selain tontonan juga ada tuntunan di dalamnya,” kata Ela.
(Agustav Triono, komite sastra
teater DKP)