Implementasi Bimbingan Karir di Sekolah Meningkatkan Kesiapan Siswa Menghadapi Dunia Kerja

 

Ilustrasi bimbingan karir (Sumber Gambar: Pixabay)


Oleh: Didik Winarso

Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dunia kerja semakin kompetitif, sehingga penting bagi siswa untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai arah karir yang ingin dijalani. Selain itu, mereka juga perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja. Bimbingan karir yang efektif dapat memberikan arahan yang jelas bagi siswa dalam mempersiapkan masa depan mereka, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun memasuki dunia kerja setelah lulus.


Siswa di tingkat sekolah menengah, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), berhadapan dengan tantangan besar dalam menentukan pilihan karir yang sesuai. Kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan teknis maupun soft skills yang relevan. Oleh karena itu, bimbingan karir di sekolah perlu menjadi bagian integral dari proses pendidikan untuk membantu siswa menemukan potensi mereka dan memilih jalur karir yang sesuai.


Program Bimbingan Karir terbukti efektif untuk meningkatkan Kematangan karir siswa sehingga layak untuk diterapkan dalam layanan Bimbingan dan Konseling.(Juwitaningrum, 2013). Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.(Hasanah, Rahmawati, & Damayanti, 2019). Bimbingan karier pada dasarnya merupakan proses bantuan, layanan, dan / atau pendekatan yang dilakukan oleh konselor terhadap klien (siswa), agar siswa dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, menentukan dan mengambil keputusan yang tepat serta bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.(Supriatna & Budiman, 2009)


Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan, lebih lanjut diharapkan dengan layanan bimbingan karir, individu mampu menentukan dan mengambil Keputusan karis secara tepat dan beranggungjawab atas Keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.(Lestari, 2017).  Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.(Hasanah, Rahmawati, & Damayanti, 2019)

Bentuk layanan bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMA negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yaitu meliputi pemantapan pilihan jurusan, bimbingan kelanjutan study, bimbingan khusus menghadapi UAN-UM-masuk Perguruan Tinggi, pendampingan siswa untuk mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta, Carier Day, Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi, dan pengentasan problemproblem karir siswa.(Rohmah & Falah, 2016)


Implementasi bimbingan karir di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai metode yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Berikut adalah beberapa metode utama yang dapat diterapkan:


Konseling Individu dan Kelompok

Konseling individu memungkinkan siswa untuk berbicara secara langsung dengan guru BK mengenai pilihan karir dan rencana masa depan mereka. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan saran yang lebih personal dan mendalam. Di sisi lain, konseling kelompok dapat dilakukan dengan melibatkan lebih banyak siswa dalam diskusi mengenai pilihan karir yang ada, memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan perspektif.


Penggunaan Tes Minat dan Bakat

Tes minat dan bakat seperti tes psikologi dan asesmen karir dapat membantu siswa mengenali potensi mereka dan memberikan gambaran mengenai bidang karir yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Tes ini memberikan panduan awal yang objektif dalam pemilihan karir. Misalnya, tes minat profesi dapat membantu siswa mengetahui apakah mereka lebih cocok bekerja di bidang teknologi, seni, atau manajemen.


Sesi Informasi Karir

Menyediakan sesi atau seminar yang menghadirkan profesional dari berbagai bidang untuk memberikan wawasan tentang dunia kerja adalah metode yang sangat efektif. Ini juga termasuk mengundang alumni yang sukses di bidang tertentu untuk berbagi pengalaman dan memberikan informasi tentang tantangan serta peluang yang ada di dunia kerja.


Magang dan Kunjungan Industri

Program magang atau kunjungan industri memberikan pengalaman langsung bagi siswa mengenai dunia kerja. Dengan terlibat langsung di lingkungan profesional, siswa dapat memahami tuntutan pekerjaan dan mempersiapkan diri mereka untuk memasuki dunia kerja. Program ini juga memungkinkan siswa untuk membangun jaringan profesional yang dapat bermanfaat di masa depan.


Workshop Soft Skills

Selain keterampilan teknis, siswa juga perlu dibekali dengan keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen waktu. Workshop yang berfokus pada pengembangan soft skills dapat memberikan manfaat besar bagi kesiapan siswa dalam berkarir.


Penggunaan Teknologi dalam Bimbingan Karir

Di era digital ini, penggunaan teknologi dalam bimbingan karir menjadi sangat penting. Sekolah dapat mengembangkan platform daring yang menyediakan informasi mengenai pilihan karir, peluang magang, serta sumber daya untuk pengembangan keterampilan. Platform ini juga dapat digunakan untuk melakukan asesmen karir dan memberikan akses mudah bagi siswa untuk mengikuti berbagai webinar dan kursus keterampilan.


Meski penting, implementasi bimbingan karir di sekolah tidak terlepas dari beberapa tantangan, antara lain:

Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya

Seringkali sekolah memiliki keterbatasan waktu dalam memberikan bimbingan karir yang optimal. Jadwal yang padat, terutama di SMK yang juga harus memenuhi tuntutan praktikum, sering kali membatasi kesempatan untuk menyelenggarakan program bimbingan karir secara rutin. Selain itu, kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang ini juga menjadi hambatan, terutama di sekolah yang belum memiliki tenaga pengajar khusus untuk bimbingan karir.


Kurangnya Kerjasama dengan Dunia Industri

Beberapa sekolah masih kesulitan dalam menjalin kerjasama yang erat dengan dunia industri. Padahal, keterlibatan industri dalam bimbingan karir sangat penting untuk memberikan siswa gambaran nyata tentang dunia kerja. Kerjasama ini bisa berupa penyediaan tempat magang, kunjungan industri, hingga pelatihan keterampilan yang dibutuhkan di dunia profesional.


Tantangan Sosial dan Budaya

Beberapa siswa mungkin menghadapi tekanan sosial atau budaya yang memengaruhi pilihan karir mereka, seperti harapan keluarga atau norma sosial yang membatasi pilihan karir tertentu, seperti stigma terhadap pekerjaan tertentu atau peran gender dalam dunia kerja. Ini sering kali menyebabkan siswa memilih karir yang tidak sesuai dengan minat atau kemampuan mereka hanya karena faktor eksternal.


Guru BK/Konselor dalam era revolusi industri 4.0 ini semestinya dapat kreatif untuk memanfaatkan peluang agar dapat mensosialisasikan dan mengeksiskan peranan layanan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan karir di sekolah. Sehingga tantangan tersebut dapat dijalankan oleh guru BK/konselor dan kinerjanya dapat terlaksana secara optimal.(Fadli, Mudjiran, Ifdil, & Amalianita, 2019).


Implementasi bimbingan karir yang efektif dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja. Beberapa dampaknya antara lain:

Peningkatan Pemahaman Diri

Siswa yang mengikuti bimbingan karir lebih mampu memahami potensi diri mereka, seperti minat, bakat, dan tujuan hidup. Dengan pemahaman ini, mereka dapat membuat keputusan karir yang lebih terarah dan realistis. Mereka menjadi lebih sadar akan keterampilan yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan karir mereka.


Meningkatkan Keterampilan yang Dibutuhkan Dunia Kerja

Bimbingan karir yang menyertakan pelatihan keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu dapat membantu siswa memiliki soft skills yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Keterampilan ini sangat penting, karena selain keterampilan teknis, kemampuan untuk bekerja dalam tim, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi dengan baik adalah hal yang sangat dihargai di dunia profesional.


Memperluas Pilihan Karir

Melalui sesi informasi karir dan magang, siswa dapat mengeksplorasi berbagai pilihan karir yang mungkin tidak mereka pertimbangkan sebelumnya. Ini membantu siswa untuk lebih fleksibel dalam memilih jalur karir yang sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Mereka juga belajar untuk tidak membatasi diri hanya pada profesi yang dianggap umum atau prestisius.


Meningkatkan Kepercayaan Diri

Siswa yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan merasa lebih percaya diri dalam memasuki dunia kerja. Mereka memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang diharapkan dan bagaimana cara mencapai tujuan karir mereka. Kepercayaan diri ini penting untuk meningkatkan motivasi dan kesuksesan mereka di masa depan.


Perasaan cemas yang dirasakan oleh siswa SMK kelas 12 adalah perasaan wajar yang diraskan oleh siswa yang akan lulus pengaruh  pada  diri  sendiri  seperti  adversity  quotient  sangat  berperan  penting  dalam mengurangi rasa cemas dibandingkan bantuan dari luar seperti bantuan bimbingan karir.(Saragih & Ariyanto, 2024)

 

Kesimpulan

Bimbingan karir di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. Dengan pendekatan yang tepat, termasuk penggunaan tes minat dan bakat, konseling, serta keterlibatan dunia industri, siswa dapat membuat pilihan

 

Referensi:

Fadli, R. P., Mudjiran, M., Ifdil, I., & Amalianita, B. (2019). Peluang dan tantangan bimbingan karir di sekolah menengah kejuruan pada era revolusi industri 4.0. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(2), 102-108.

Hasanah, H., Rahmawati, W. K., & Damayanti, N. E. (2019). Pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa kelas xi ips 2 sma negeri pasirian kabupaten lumajang tahun ajaran 2017/2018. SUCCESS: Jurnal bimbingan konseling dan pendidikan, 1(2), 70-90.

Juwitaningrum, I. (2013). Program bimbingan karir untuk meningkatkan kematangan karir siswa SMK. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(2), 132-147.

Lestari, I. (2017). Meningkatkan kematangan karir remaja melalui bimbingan karir berbasis life skills. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 3(1).

Rohmah, K., & Falah, N. (2016). layanan bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa sma negeri 1 depok sleman di yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 13(1), 41-58.

Saragih, S., & Ariyanto, E. A. (2024). Dampak Kecemasan Pada Bimbingan Karir Dan Adversity Quotient. JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(1).

Supriatna, M., & Budiman, N. (2009). Bimbingan karir di SMK. Dalam e-book, 1-72.

 

 

 

 

 


Lebih baru Lebih lama