Implementasi P5 Berbasis Pertanian di SD Negeri 2 Karangjengkol

 


Oleh:

Bayu Aji Wicaksono, S.Pd., M.Pd.

Kepala SD Negeri 2 Karangjengkol

 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka diharapkan memberi ruang siswa untuk mengalami proses belajar secara nyata berupa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada di sekitar lingkungan mereka. SD Negeri 2 Karangjengkol secara geografis terletak di dataran tinggi, berlokasi di Desa Karangjengkol Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. 


Desa ini berbatasan langsung dengan hutan di kaki Gunung Slamet, memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian khususnya tanaman hortikultura. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar pemikiran sekolah untuk berinovasi mengembangkan kewirausahaan berbasis pertanian melalui program P5.


Ada beberapa tujuan program P5 yang dikembangkan di SDN 2 Karangjengkol, yaitu tujuan bagi siswa, masyarakat sekitar lingkungan sekolah, dan satuan pendidikan lain. Bagi siswa, mereka dapat berlatih budidaya berbagai tanaman hortikultura dari pengolahan tanah, pemeliharaan tanaman, proses panen, bahkan memasarkan hasil panen. Sehingga diharapkan melalui kegiatan P5 ini, kreativitas dan jiwa kewirausahaan siswa akan tumbuh dan berkembang. Melalui program ini diharapkan kecintaan siswa terhadap dunia pertanian tumbuh sejak usia dini dan suatu saat nanti diantara mereka akan muncul petani-petani milenial yang berhasil. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi dalam kemajuan perekonomian di lingkungan tempat tinggalnya.


Bagi masyarakat sekitar dampak positif yang diharapkan yaitu, berubahnya pola pikir tentang kebiasaan menanam tanaman pertanian secara ajeg menjadi lebih terbuka untuk mencoba budidaya tanaman hortikultura. Bagi satuan pendidikan lain, diharapkan kegiatan P5 berbasis pertanian ini memberikan inspirasi dan motivasi. Dengan segala keterbatasan yang ada, tantangan yang dihadapi bisa berubah menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan sesuai karakter satuan pendidikan masing-masing.

Langkah awal dimulai dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada semua stakeholder yang ada, yaitu dewan guru, siswa, dan juga wali siswa. Kegiatan ini penting dilakukan untuk memberikan pemahaman awal terkait budidaya tanaman yang akan dikembangkan dan dipraktikkan. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan lahan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Penjaga Sekolah (KKPS) Korwilcam Dindikbud Kutasari. 


Kegiatan dilanjutkan dengan penyemaian bibit tanaman. Setelah bibit tumbuh, siswa bersama guru didampingi narasumber merawat tanaman secara terprogram. Ketika tiba masa panen, diadakanlah kegiatan gelar karya. Tamu yang diundang adalah Pengawas Dabin, komite sekolah, wali siswa, dan guru dari sekolah lain. Kegiatan ini memiliki konsep seperti ‘swalayan’ dimana pembeli memetik sendiri, hasil panen ditimbang, kemudian pembayaran langsung kepada siswa yang bertugas sebagai kasir.


Implementasi P5 Tema Kewirausahaan Berbasis Pertanian secara keseluruhan penulis simpulkan mengalami keberhasilan. Beberapa indikatornya adalah antusiasme siswa dan respon positif masyarakat sekitar terkait kegiatan ini. Banyaknya kegiatan praktik memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, mereka belajar dengan bahagia, itu artinya siswa telah mencapai student wellbeing dalam kegiatan belajarnya. Banyaknya warga yang menyambangi lahan proyek P5 untuk berbincang tentang teknik budidaya tanaman hortikultura, menandakan mereka tertarik dan terinspirasi untuk menerapkannya. Beberapa sekolah lain juga menyatakan minatnya untuk mengadopsi dan mengembangkannya sesuai potensi dan karakteristik di satuan Pendidikan masing-masing.


Keberhasilan Implementasi P5 Tema Kewirausahaan Berbasis Pertanian di SD Negeri 2 Karangjengkol diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi satuan pendidikan lain untuk mengembangkan program yang sesuai dengan potensi dan karakteristik masing-masing. Sehingga diharapkan semakin banyak siswa yang terinspirasi dan termotivasi mengembangkan pertanian di sekitar tempat tinggalnya suatu saat nanti. Sebuah potensi yang belum sepenuhnya tergali dan sangat dekat dengan dunia mereka. Kesuksesan akan datang kepada siapapun yang berani mencoba hal baru dan mengambil resiko. Salam inovasi!

Lebih baru Lebih lama