IKADI Purbalingga hadirkan Syaikh Saifudin Abu Muhammad dalam Safari Dakwah Palestina

 


NALARNEWS.COM_Purbalingga. Safari Dakwah Palestina yang diselenggarakan oleh Sadaqa dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Purbalingga berlangsung khidmat di Masjid Agung Darussalam, Purbalingga, Minggu (13/10).

 

Acara ini mendatangkan Syaikh Saifudin Abu Muhammad, ulama dari Palestina, untuk memberikan tausiyah dan pesan perjuangan terkait kondisi Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

 

Acara ini turut dihadiri Ketua IKADI Purbalingga, ustadz Herry Purwanto dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purbalingga, KH. Raghib Abdurrahman yang memberikan sambutan hangat kepada para jemaah.

 


Dalam sambutannya, kedua tokoh tersebut menekankan pentingnya solidaritas umat Islam dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mempertahankan kemuliaan Masjid Al-Aqsa.

 

Dalam ceramahnya, Syaikh Saifudin Abu Muhammad menekankan bahwa masalah Palestina bukan hanya urusan bangsa Palestina, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam di dunia.

 

“Masjid Al-Aqsa dan Masjidil Haram adalah dua masjid suci yang tak bisa dipisahkan. Masjid Al-Aqsa adalah simbol perjuangan umat Islam,” tegasnya.

 


Beliau juga mengingatkan pentingnya memakmurkan dan menjaga Masjid Al-Aqsa. Menurut Syaikh Saifudin, keberkahan dari Masjid Al-Aqsa sangat besar, bahkan memperoleh sejengkal tanah di sana dan memakmurkannya lebih mulia daripada kekayaan dunia.

 

“Masjid ini awalnya menjadi kiblat pertama umat Islam, dan perjuangan untuk mempertahankannya tidak boleh berhenti,” ujarnya.

 

Syaikh Saifudin turut menyoroti penderitaan yang dialami rakyat Gaza. Ia mengungkapkan bahwa wilayah Gaza, dengan luas hanya 360 km² dan dihuni sekitar dua juta jiwa, kini dalam kondisi kritis akibat blokade dan serangan selama lebih dari 75 tahun.

 

“Selama 9 hari terakhir, saudara-saudara kita di Gaza bagian utara dipaksa mengungsi tanpa tempat berlindung, hanya beratap langit dan beralaskan tanah,” katanya.

 

Beliau menambahkan bahwa serangan terhadap Masjid Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 menjadi titik kritis.

 

“Tindakan keji dan penghancuran yang terus terjadi adalah bagian dari upaya pengusiran bangsa Palestina. Ini bukan hanya tentang perebutan wilayah, tetapi juga penghancuran identitas dan hak umat Islam,” paparnya.

 

Syaikh Saifudin juga mengingatkan bahwa umat Islam harus bersatu melawan penindasan.

“Jumlah umat Islam di dunia mencapai hampir dua miliar, jauh lebih besar dibandingkan jumlah bangsa Yahudi. Namun, ketidakbersatuan membuat perjuangan menjadi terhambat,” ungkapnya.

 

Ia menekankan bahwa perjuangan untuk Palestina bukan hanya melalui senjata, tetapi juga dengan doa, boikot, dan jihad harta.

 

“Doa adalah senjata mukmin. Selain itu, umat Islam harus menghindari produk-produk yang mendukung penindasan Palestina,” imbau Syaikh Saifudin, mengingatkan pentingnya langkah konkret dalam membantu saudara-saudara di Gaza.

 

Beliau juga menegaskan bahwa jihad tidak selalu berarti perang fisik, tetapi bisa diwujudkan melalui donasi, dukungan moral, dan keterlibatan aktif dalam menyuarakan kebenaran.

 

"Setiap kontribusi, sekecil apa pun, dapat menjadi bentuk solidaritas nyata bagi perjuangan Palestina," ujarnya.

 

Safari Dakwah ini diakhiri dengan seruan Syaikh Saifudin agar umat Islam tidak pernah lelah berdoa dan berjuang. Ia berharap agar jemaah semakin sadar dan peduli terhadap kondisi Palestina.

 

“Pembelaan kita untuk Masjid Al-Aqsa bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga bentuk pengabdian kepada Allah SWT,” pungkasnya.

 

Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Purbalingga untuk lebih memahami situasi Palestina dan memperkuat kepedulian umat Islam terhadap isu global. Para jemaah yang hadir menyatakan komitmen mereka untuk terus mendukung perjuangan saudara-saudara di Palestina melalui berbagai cara.

Lebih baru Lebih lama