Makin Kreatif, Peserta Didik SMP Negeri 2 Pengadegan Membuat Wayang dari Limbah Plastik

 


Nalarnews.com--Peserta didik SMP Negeri 2 Pengadegan kembali berkreasi dengan limbah plastik. Rabu (24/1/2024), dalam rangka kelanjutan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema "Gaya Hidup Berkelanjutan",

Peserta didik kelas VIII membuat wayang dengan memanfaatkan limbah plastik berupa tali rafi. Kegiatan yang berlangsung di laboratorium IPA ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik sekaligus memeperkenalkan dan melestarikan wayang.

Pada kesempatan kali ini, sekolah mendatangkan Bapak Badri sebagai narasumber pembuatan wayang limbah plastik. Beliau termasuk seniman wayang dari Purbalingga yang juga bekerja di Museum Prof.Dr. R Soegarda Poerbakawatja.


Dengan antusias, Bapak Badri menjelaskan terlebih dahulu tentang kreasi pembuatan wayang dari limbah plastik.

"Sekarang banyak cara untuk membuat wayang, tidak hanya menggunakan bahan logam atau sejenisnya, tetapi juga bisa menggunakan bahan lain, seperti limbah plastik, kardus, maupun rumput," ungkapnya.

Selain itu, beliau juga memperlihatkan contoh-contoh wayang suket (rumput) dan wayang limbah plastik (tali rafia) yang telah ia buat dengan sangat bagus.

Setelah pengenalan, peserta didik yang sudah menyiapkan bahan diajak memulai praktik membuat wayang. Mereka dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk saling berkolaborasi. Keterampilan awal yang harus dimiliki peserta didik dalam pembuatan wayang limbah plastik adalah menganyam.


Dengan antusias dan penuh kesabaran, Bapak Badri mengajari para peserta didik mengayam tali rafia yang telah dipilin terlebih dahulu. Setelah peserta didik mampu mengayam, mereka diajak untuk mulai membuat bentuk wayang, diawali dengan membuat gunungan.

Para peserta pelatihan tampak antusias dan gembira dalam mengikuti kegiatan.

"Baru kali ini saya mencoba membuat wayang. Senang rasanya bisa berkreasi bersama teman-teman," ungkap Mutiara ketika diwawancarai oleh tim Nalarnews.com

Tak hanya itu, salah satu guru pendamping pembuatan wayang limbah plastik juga merasa senang bisa mewadahi peserta didik untuk berkreativitas.

"Kami sangat senang melihat antusias para peserta didik. Mereka bisa berkreasi dengan bahagia, merdeka. Insyaallah, sekolah akan terus mewadahi dan memfasilitasi mereka agar selalu dapat berkreasi dan berinovasi," ujar Anjar Widodo, S.Pd.

Dengan semangat dan ketelitian yang luar biasa, peserta didik pun berhasil membuat beberapa bentuk wayang. Walaupun masih terlihat sederhana, kemampuan mereka dalam menganyam dan membentuk anyaman menjadi sebuah wayang sudah lumayan.

Nantinya, kemampuan mereka akan terus dikembangkan sehingga akan muncul ahli-ahli baru di dunia pembuatan wayang dari bahan-bahan unik, seperti limbah plastik, kardus, rumput, maupun bahan unik lainnya. Dengan demikian, wayang akan terus terlestarikan dan dicintai masyarakat sebagai seni asli dari Indonesia.

Lebih baru Lebih lama