Ketua
Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa calon
presiden dan calon wakil presiden yang akan mengikuti Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2024 perlu memiliki kesadaran kosmologis. Haedar menekankan hal ini
dalam pidatonya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, DIY, pada Jumat
(17/11).
Haedar
menjelaskan bahwa kesadaran kosmologis yang diharapkan melibatkan wawasan atau
kebijakan politik, ekonomi, budaya, dan kehidupan bernegara yang tidak terlepas
dari ekosistem tempat manusia hidup serta nilai-nilai Sang Pencipta.
"Pandangan
kosmologis ini mencakup dimensi Tuhan dan ketuhanan dalam kehidupan berbangsa
bernegara, terutama ketika membuat keputusan-keputusan yang penting dan
mendesak," ungkapnya.
Guru
Besar Ilmu Sosiologi ini menegaskan bahwa pandangan kosmologis ini berkaitan
erat dengan moralitas kepemimpinan, yang mencakup cara menjalankan pemerintahan
tanpa penyalahgunaan kekuasaan, tidak hanya dalam ranah eksekutif, tetapi juga
yudikatif dan legislatif.
"Rakyat
mungkin masih kurang berpengetahuan, undang-undang mungkin dapat diubah, dan
celah-celah kebijakan selalu ada. Namun, penting bagi para pemimpin untuk tidak
merusak lingkungan dan masa depan Indonesia semata-mata demi kepentingan
investasi," paparnya.
Haedar
menekankan bahwa calon pemimpin bangsa harus memahami pentingnya agama, Pancasila,
budaya luhur bangsa, dan jejak sejarah negara. Selain itu, mereka juga harus
dapat menjamin bahwa seluruh kekayaan alam di darat, laut, dan udara dapat
dijaga, dirawat, dan dibangun tanpa merusaknya atas nama investasi.
Pilpres
2024 diikuti oleh tiga pasangan calon presiden-wakil presiden, yaitu Anies
Baswedan-Muhaimmin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar
Pranowo-Mahfud MD.(CNN)