Nalarnews-Yordania
telah memutuskan untuk tidak menandatangani perjanjian kerja sama energi yang
baru-baru ini diratifikasi dengan Israel. Pembatalan kerjasama ini merupakan
respons langsung terhadap kecaman keras Yordania terhadap tindakan agresif
Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober dan semakin
meningkat dengan sembrono.
Menurut
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, yang berbicara dengan Al Jazeera
pada Kamis (16/11), dialog telah terjadi antara Yordania dan Israel mengenai
proyek-proyek regional. Namun, mengingat konflik yang terus berlanjut dan
kekerasan sembrono Israel di Gaza, Yordania memutuskan untuk tidak melanjutkan
perjanjian tersebut. Safadi menyoroti ketidaksesuaian menteri Yordania duduk di
sebelah menteri Israel untuk menandatangani perjanjian pertukaran energi
sementara Israel terus menyebabkan kerusakan di Gaza.
Kerja
sama pertukaran energi, yang awalnya disepakati dan diratifikasi bulan lalu,
melibatkan listrik dan air. Namun, pembicaraan terhenti ketika Israel melancarkan
agresi di Jalur Gaza pada 7 Oktober sebagai respons terhadap serangan militan
Hamas.
Sebagai
tanggapan terhadap tindakan Israel, Yordania juga menarik duta besarnya dari
Tel Aviv dan menuduh negara Zionis tersebut menyebabkan "bencana
kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Safadi
menyatakan bahwa semua upaya Yordania bertujuan untuk menanggapi
"kebiadaban" yang ditunjukkan oleh Israel di Gaza. Ia menegaskan
bahwa agresi dan kejahatan Israel di Gaza tidak dapat lagi dibenarkan sebagai
pembelaan diri, merujuk pada pembunuhan warga sipil tak berdosa dan serangan
terhadap rumah sakit.
Selain
itu, Safadi memperingatkan bahwa jika negara lain melakukan tindakan serupa
dengan Israel, kemungkinan besar akan ada sanksi yang diberlakukan oleh komunitas
internasional.
Hingga
saat ini, belum ada sanksi internasional kolektif yang diberlakukan terhadap
Israel sebagai akibat dari agresi brutalnya di Gaza. Meskipun Iran mengusulkan
embargo minyak terhadap Israel, beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi,
menolak ide tersebut.
Keputusan
independen Yordania untuk membatalkan perjanjian kerja sama penting dapat
dianggap sebagai respons yang berbeda terhadap tindakan Israel di Gaza.