AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza

 


Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk menolak permintaan Dewan Keamanan PBB agar segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Veto ini diberikan saat pemungutan suara DK PBB mengenai konflik di Gaza pada Jumat (8/12).

Perwakilan AS di PBB, Robert Wood, menyatakan bahwa resolusi tersebut "berbeda dari kenyataan" dan menambahkan bahwa resolusi tersebut "tidak akan memberikan dampak positif di lapangan."

Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan oleh Uni Emirat Arab, sementara Inggris memilih abstain.

Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara resmi memperingatkan 15 anggota DK PBB mengenai ancaman global dari agresi militer Israel di Palestina yang berlangsung selama dua bulan.

DK PBB terdiri dari 15 negara anggota, termasuk 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap (China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis). Resolusi dapat diadopsi jika mendapatkan persetujuan sembilan anggota tanpa ada negara anggota tetap yang menggunakan hak vetonya.

Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan karena sering gagal mengeluarkan resolusi atau pernyataan kemanusiaan terkait situasi di Jalur Gaza yang semakin memprihatinkan.

Beberapa pihak menilai bahwa DK PBB telah gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian.

Sejak agresi Israel ke Palestina dimulai pada 7 Oktober, hampir 17.500 warga Palestina tewas dan puluhan ribu lainnya terluka.

DK PBB baru mengeluarkan satu resolusi selama periode tersebut. AS dan Israel sebelumnya menentang gencatan senjata, dengan alasan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Washington lebih memilih menggunakan diplomasi sendiri untuk mencapai tujuan tersebut. (Sumber:CNN)

 


Lebih baru Lebih lama