BPS
Kabupaten Cilacap mengumumkan hasil Tahap I Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang
dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada 1 Juni-31 Juli 2023. Ini
merupakan sensus pertanian ketujuh yang dilakukan sejak tahun 1963.
Kepala
BPS Kabupaten Cilacap, Isnaini, menyatakan bahwa tujuan ST2023 adalah
menyediakan data struktur pertanian, terutama unit administrasi terkecil,
sebagai acuan statistik pertanian saat ini, dan memberikan kerangka sampel
untuk survei pertanian lanjutan.
Isnaini
menyampaikan hal ini saat merilis hasil ST2023 di Hotel Dafam Cilacap pada
Selasa (12/12/2023).
“Data
ST2023 diharapkan dapat menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan strategis
di sektor pertanian untuk meningkatkan kualitas desain kebijakan.” Tambahnya.
Dalam
pelaksanaan ST2023 di Kabupaten Cilacap, sebanyak 1.494 petugas pendata
diterjunkan, dengan 1.460 di antaranya merupakan mitra statistik dari desa
masing-masing. Isnaini menekankan bahwa wilayah terluas di Jawa Tengah membuat
jumlah petugas pendata di Kabupaten Cilacap cukup besar.
ST2023
mencakup tujuh subsektor pertanian, seperti tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian. Jumlah Rumah
Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Kabupaten Cilacap mencapai 260.048, meningkat
2,60% dari sensus tahun 2013. Sementara itu, usaha pertanian perorangan
mencapai 271.832 unit, mengalami penurunan sebesar 4,64% dibandingkan sensus
pertanian 2013.
Data
juga menunjukkan bahwa minat masyarakat Kabupaten Cilacap untuk berternak
sapi/kerbau tidak mencapai hasil yang memuaskan, dengan penambahan hanya 153
ekor selama 10 tahun terakhir. Selain itu, terdapat 36.036 petani milenial
(umur 19-39 tahun), menyumbang 13,73% dari total petani.
Penjabat
Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, yang turut hadir dalam acara tersebut,
menegaskan bahwa data ini akan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan
pembangunan dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten.
“Dengan
data yang valid, pemerintah dapat merancang kebijakan untuk mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani.”
Pungkasnya.