Sebagai
penerima dana BOS Kinerja dari Kemendikbudristek, SMP Negeri 3 Kalimanah
mengadakan berbagai kegiatan seperti In House Training, Workshop, Rapat
Koordinasi, dan Sosialisasi Kurikulum Merdeka.
Selain
itu, dana juga dialokasikan untuk pembelian buku penunjang perpustakaan. Selain
meningkatkan sumber belajar, SMP Negeri 3 Kalimanah juga melibatkan pemangku
kepentingan, termasuk stakeholder, dalam rapat koordinasi. Tujuannya adalah
memperkuat sinergi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pada
kesempatan tersebut, Arsyad Riyadi, S.Si., M.Pd., sebagai narasumber,
memberikan wawasan mendalam tentang implementasi Kurikulum Merdeka dan membahas
langkah-langkah strategis untuk pengembangan sekolah. Rapat dihadiri oleh guru,
karyawan, orang tua siswa, Kepala Desa Kedungwuluh, Babinsa, Babinkamtibmas,
Kadus, serta Komite sekolah.
Dalam
rapat tersebut, Arsyad menyampaikan informasi tentang capaian pendidikan
sekolah, yang sebenarnya mencerminkan kondisi sosial masyarakat sekitar.
Sementara
itu Kepala Desa Kedungwuluh, Khamdani, mengapresiasi kegiatan ini dan
menyarankan agar diadakan secara rutin setiap tahun untuk meningkatkan
pemahaman antara masyarakat dan sekolah terhadap permasalahan yang dihadapi
anak.
Nurul
Dini Hardiani, S.Pd., M.Si., Kepala Sekolah, menekankan
perlunya tindakan komprehensif dari seluruh warga dan pemangku kepentingan.
Mereka diminta untuk bergerak bersama dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi perkembangan pendidikan anak secara holistic, baik di lingkungan
sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitarnya.
Kegiatan
selanjutnya adalah Sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk Orang Tua Siswa, yang
dilakukan dalam 3 sesi dengan melibatkan seluruh orang tua siswa. Sosialisasi
ini dianggap penting untuk melibatkan orang tua dalam memberikan dukungan
efektif di rumah dan memahami cara belajar yang diterapkan di sekolah.
Arsyad
menjelaskan bahwa sosialisasi ini dapat membantu orang tua memahami metode dan
strategi pembelajaran terbaru, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang
lebih baik sesuai dengan kebutuhan belajar anak.
"Dengan
pemahaman yang sama tentang kurikulum, harapan, dan tujuan pendidikan, orang
tua dan sekolah dapat bekerja sama untuk mencapai keselarasan yang lebih baik
dalam proses pendidikan anak," Tambahnya.